Pangkal masalah dimulai saat Ibra, diyakini sengaja, menekel bek nasional AS yang badannya tinggi besar bak petinju itu. Begitu bangkit, Onyewu kontan memiting leher Ibra lalu siap membantingnya. Jelas saja Ibra melawan. Seperti zebra yang lehernya dicengkram singa, ia melayangkan sejurusan tendangan serius. Maklum, Ibra adalah pemegang sabuk hitam Tae Kwon-do. Sedangkan Onyewu sah disebut sebagai petinju.
Para redaktur harian La Gazzetta dello Sport minta para ilustrator untuk mengimajinasi kerusuhan dua pemain bertipe badak tersebut berdasarkan penglihatan langsung reporternya di lapangan. Hasilnya, karikatur yang dramatis. Latihan bola, yang saat itu ditonton sekitar 30-an Milanista, berubah jadi ajang wrestling. Kantor berita ANSA dan TV SkySport 24 mendeskripsikan perkelahian itu bak laga smackdown sungguhan! Ini benar-benar Clash of Titans, sebab tinggi keduanya di atas rata-rata, 195 cm! Seimbang.
Ibra paling banter unggul empat kilo doang dari bek gacoan Amerika Serikat itu. Bisa dibayangkan betapa repotnya pemain sekecil Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo, atau Mathieu Flamini jika coba melerainya. Boleh jadi, ini puncak muaknya Onyewu melihat lagak lagu Ibra yang suka cari gara-gara, dan kebetulan timing-nya datang.
Bos Adriano Galliani mesti angkat bicara untuk meneduhkan keadaan. "Perkelahian yang menakutkan, tapi keduanya sudah akur lagi. Insiden telah berakhir." Tampaknya, Ibra kena batunya. Pada September, juga saat latihan, tak ada angin tak ada hujan, eh tiba-tiba saja kapten nasional Swedia ini melakukan Sip Chagi An Chagi - tendangan sambil melompat - ke punggung Rodney Stresser, youngster asal Sierra Leone yang langsung melongo bak melihat alien.
Jika anda melihat adegan yang bisa disaksikan di Youtube itu, maka anda barangkali rada memahami betapa gendheng-nya Ibra, yang ahli Tae Kwon-do sejak berusia 17 tahun ini. Bukan sekali-dua kali pria kelahiran 3 Oktober 1981 ini suka gila begitu. Tatkala diwawancara TV, dia memaki-maki Arrigo Sacchi dengan kasar, bahkan menantangnya berantem, yang membuat tayangan live itu diputus mendadak.
Dulu saat di Ajax, lelaki blaster Bosnia-Swedia itu mematahkan kaki rekannya, Rafael van der Vaart, saat latihan yang membuatnya buru-buru dilego ke Juventus. Di sini pun, Ibra berani memaki-maki pelatih Fabio Capello dari pinggir lapangan. Aksi personalitas anti-sosial ala Ibra juga bikin Barcelona menggerutu, sampai-sampai pelatih Pep Guardiola ogah lagi ngomong dengannya. Sepertinya hanya Jose Mourinho yang bisa menjinakkannya.
Sebab pemain termahal ketiga di dunia ini lumayan rada kalem selama di Inter. Sebenarnya ada satu orang lagi yang bikin Ibra klepek-klepek tak berdaya. Dia adalah Helena Seger, cewek berusia 37 tahun yang telah 10 tahun jadi pasangan hidupnya. Warga Milano mengenal tandem ini dengan baik lantaran sering berpapasan di pelosok kota, terutama di butik-butik dan pusat perbelanjaan. Di mana ada Helena, di situ pasti ada Ibra yang selalu setia mengawalnya bak bodyguard. Selain merasa aman, barangkali wanita yang pernah jadi account-manager Swatch Group dan marketing manager FlyMe itu juga seperti punya sherpa. Suatu kali, orang-orang kaget melihat Ibra menyengget kardus besar belanjaan Helena di lengan kanannya. Owalaaa...ternyata oh ternyata...
(foto: AC Milan/Gazzetta/Dagblad)